BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk
yang berakal memiliki berbagai pemikiran dan aktivitas. Hal ini memunculkan
suatu kebiasaan dimana manusia berusaha menciptakan suatu kondisi yang
menguntungkan bagi kehidupannya. Berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia
memunculkan suatu kebiasaan yang disebut dengan kebudayaan. Kebudayaan
merupakan segala aktivitas yang berkaitan dengan manusia mulai dari pemikiran,
tingkah laku dan lain sebagainya.
Manusia sebagai makhluk yang berkebudayaan akan berusaha menghasilkan dan menciptakan berbagai hal untuk menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Berbagai kebudayaan yang dianggap baik dilakukan dan diterapkan kepada seluruh masyarakat. Hampir seluruh tempat di dunia ini memiliki kebudayaan yang berbeda – beda, namun tetap memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kemasyhuran umat manusia.
Manusia sebagai makhluk yang berkebudayaan akan berusaha menghasilkan dan menciptakan berbagai hal untuk menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Berbagai kebudayaan yang dianggap baik dilakukan dan diterapkan kepada seluruh masyarakat. Hampir seluruh tempat di dunia ini memiliki kebudayaan yang berbeda – beda, namun tetap memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kemasyhuran umat manusia.
Akan tetapi tidak semua
kebiasaan dilakukan dengan benar dan terkadang pula ada beberapa orang yang tak
terbiasa menerapkan kebudayaan yang baik. Salah satu kebudayaan yang saat ini
sulit diterapkan dengan benar adalah kebudayaan menjaga kebersihan. Berbagai
kalimat “Jagalah Kebersihan” ditempel
di tempat – tempat umum, namun tak sedikit orang yang mengabaikannya. Hal ini
perlu dimunculkan suatu pemikiran lain untuk mengatasi hal tersebut.
Seperti halnya yang telah dibahas di
atas, bahwa suatu pemikiran juga merupakan salah satu kebudayaan karena
merupakan aktivitas dari manusia. Kebudayaan yang dianggap dapat membantu
mengatasi permasalahan lingkungan adalah kebudayaan membuang sampah pada
tempatnya. Dengan menanamkan kebiasaan membuang sampah pada tempatnya sejak
dini, akan memberikan dampak positif pada lingkungan yang nantinya akan menguntungkan
bagi kehidupan manusia. Dalam makalah ini penulis akan membahas secara lebih
rinci tentang budaya membuang sampah pada tempatnya.
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini antara
lain :
1.
Mengetahui
hakikat manusia dan kebudayaan
2.
Mengetahui
hakikat peradaban
3.
Memberikan
gambaran tetang hubungan manusia dengan lingkungannya
4. Mengetahui
pentingnya akan budaya membuang sampah pada tempatnya
1.3. Rumusan Masalah
Menurut uraian latar belakang, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apa
pengertian dari hakikat manusia dan
kebudayaan?
2. Apa
pengertian dari hakikat peradaban?
3. Bagaiman
gambaran tentang hubungan manusia dengan lingkungannya?
4. Mengapa
budaya membuang sampah pada tempatnya menjadi suatu hal yang dianggap penting?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Manusia dan Kebudayaan
2.1.1. Pengertian
Manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah
fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme
hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari
satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Manusia adalah salah
satu makhluk Tuhan yang memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu, serta akal
budi. Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang
tidak dimiliki oleh makhluk lain. Akal adalah kemampuan berfikir manusia
sebagai kodrat alami yang dimiliki. Dengan akal budi manusia mampu menciptakan,
mengkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, dan meningkatkan sesuatu
yang ada untuk kepentingan hidup manusia.
2.1.2. Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi dan akal) diartikan
sebagai hal – hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Budi merupakan unsur
rohani, sedangkan daya adalah unsur jasmani manusia. Dengan demikian budaya
merupakan hasil budi dan daya dari manusia.
Definisi kebudayaan telah banyak dikemukakan oleh
para ahli. Beberapa contoh sebagai berikut.
a. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun – temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
b. Andreas
Eppink menyatakan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai,
moral, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur – struktur sosial,
religius, dan lain – lain, ditambah lagi dengan pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
c. Edward
B.Taylor mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan – kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai
anggota masyarakat.
d. Selo
Soemadjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
e. Koentjoroningrat
berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang
harus dibiasakan dengan belajar beserta dari hasil budi pekertinya.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari –
hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda – benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya yang
kesemuanya itu ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakatnya.
Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena manusia
dianugerahi akal dan budi daya. Dengan akal dan budi daya itulah manusia
menciptakan dan mengembangkan kebudayaan. Terciptanya kebudayaan adalah hasil
dari interaksi manusia dengan segala isi alam raya ini. Hasil interaksi
binatang dengan alam sekitar ini membentuk kebudayaan, tetapi hanya
menghasilkan pembiasaan saja. Hal ini karena binatang tidak berbekal akan budi,
tetapi hanya nafsu dan naluri tingkat rendah.
Karena manusia adalah pencipta kebudayaan maka
manusia adalah makhluk berbudaya. Kebudayaan adalah ekspresi eksistensi manusia
di dunia. Dengan kebudayaanya, manusia mampu menampakkan jejak - jejaknya dalam panggung sejarah dunia.
2.2. Pengertian Hakikat
Peradaban
Peradaban
memiliki kaitan erat dengan kebudayaa. Kebudayaan pada hakikatnya adalah hasil
cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemampuan
cipta (akal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Kemmapuan rasa manusia
melalui alat – alat indranya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk –
bentuk kesenian. Sedangkan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup,
kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil atau produk kebudayaan manusia
inilah yang menghasilkan peradaban.
Peradaban berasal
dari kata adab yang dapat diartikan sopan,
berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat
tinggi dan mulia. Huntington (2001) mendefinisikan peradaban (civilization) sebagai the highest social grouping of people and
the broadest level of cultural identity people have short of that which
distinguish humans from other species. Peradaban tidak lain adalah
perkembangan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh
manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu
tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai
peradaban yang tinggi.
2.3. Hubungan Manusia
dan Lingkungannya
Manusia sebagai
makhluk yang memiliki akal dan budi sangatlah mempengaruhi kondisi lingkungannya.
Secara tidak langsung manusia yang berusaha meningkatkan kehidupannya, akan
mengelola dan menggunakan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk
menciptakan hal baru yang dianggap menguntungkan bagi kelangsungan hidup
manusia.
Manusia akan melakukan
berbagai perubahan pada lingkungannya dari waktu ke waktu. Hal ini terlihat
pada kehidupan di kota yang dipadati oleh manusia sangat terlihat perubahannya
dari pada di desa yang masih terasa lebih alami karena penduduknya yang
cenderung lebih sedikit. Dan tak dapat dipungkiri pula bahwa selama berjalannya
waktu, kepadatan penduduk setiap wilayah semakin meningkat.
Memiliki dan
menikmati segala yang ada dilingkungannya merupakan hal yang salah jika tidak
diimbangi dengan pelestarian. Oleh karena itu mengelola dan menjaga lingkungan
merupakan suatu hal yang menjadi tanggung jawab manusia sebagai makhluk yang
memiliki akal dan budi.
Mengola dan
menjaga lingkungan dapat dimulai dari berbagai hal yang kecil namun memiliki
dampak yang besar bagi lingkungan. Salah satu cara untuk menjaga lingkungan
adalah dengan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.
2.4. Budaya Membuang
Sampah pada Tempanya
Manusia yang
memiliki banyak aktivitas pastilah menghasilkan berbagai hal yang dianggap
sampah. Namun akan tidak benar jika sampah – sampah yang dihasilkan oleh
manusia ini merusak dan mencemari lingkungan. Sampah merupakan salah satu
penyebab kerusakan lingkungan di bumi ini. Jika sampah dibiarkan berserakan
begitu saja maka akan menyebabkan berbagai hal buruk seperti banjir dan lain
sebagainya.
Data dari
Kementrian Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa setiap individu menghasilkan
rata-rata 0,8 kilogram sampah per hari. Hal ini jelas bahwa permasalahan sampah
sangatlah berkesinambungan dengan aktivitas manusia yang tidak baik yaitu
kebiasaan membuang sampah sembarangan.
Selain memiliki
dan memanfaatkan lingkungan yang ada, manusia hendaknya juga merawat dan
melestarikan lingkungan. Sehingga segala yang ada di lingkungan tetap terjaga
dan dapat dinikmati oleh anak cucu mereka. Namun hal tersebut dapat diatasi
dengan melakukan kebiasaan – kebiasaan baik yang dapat membantu dan mencegah
berbagai pencemaran lingkungan.
Budaya membuang sampah pada tempatnya merupakan
salah satu hal kecil yang dapat dilakukan oleh manusia untuk mengatasi
permasalahan lingkungan. Melalui budaya membuang sampah pada tempatnya, secara
tidak langsung akan memberikan dampak positif, baik bagi lingkungan maupun bagi
manusia. Sehingga membudayakan membuang sampah pada tempatnya merupakan hal
wajib yang harus dibiasakan sejak dini.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manusia adalah
salah satu makhluk Tuhan yang memiliki sifat wujud, hidup, dibekali nafsu,
serta akal budi. Dengan akal budi manusia mampu menciptakan, mengkreasi,
memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, dan meningkatkan sesuatu yang ada
untuk kepentingan hidup manusia. Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena
manusia dianugerahi akal dan budi daya. Dengan akal dan budi daya itulah
manusia menciptakan dan mengembangkan kebudayaan. Hasil atau produk kebudayaan
manusia inilah yang menghasilkan peradaban.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi
sangatlah mempengaruhi kondisi lingkungannya. Secara tidak langsung manusia
yang berusaha meningkatkan kehidupannya, akan mengelola dan menggunakan segala
sesuatu yang ada dilingkungannya untuk menciptakan hal baru yang dianggap
menguntungkan bagi kelangsungan hidup manusia. Budaya membuang sampah pada
tempatnya merupakan salah satu hal kecil yang dapat dilakukan oleh manusia
untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Melalui budaya membuang sampah pada
tempatnya, secara tidak langsung akan memberikan dampak positif, baik bagi
lingkungan maupun bagi manusia. Sehingga membudayakan membuang sampah pada
tempatnya merupakan hal wajib yang harus dibiasakan sejak dini.
3.2. Saran
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar makalah yang kami susun menjadi lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadian,
Ahlan. 2012. MAKALAH
Ilmu Budaya Dasar : Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya. http://ahlanhadian.blogspot.com/2012/06/makalah-ilmu-budaya-dasar-manusia.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
Herimanto dan
Winarno. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Marboen, Ade.
2012. Buang sampah pada tempatnya itu menyenangkan. http://www.antaranews.com/berita/300292/buang-sampah-pada-tempatnya-itu-menyenangkan(Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
Sonai, Ubed
Fahrudin A. 2010. Optimasi Pembuatan Plastik Biodegradable Berbasis Ubi Kayu
Dengan Aditif Senyawa Limonen Dari Kulit Jeruk Untuk Meningkatkan Elastisitas.
http://kemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT-10-UM-Ubed-Optimalisasi-Pembuatan-Plastik-.pdf(Diakses pada
tanggal 11 November 2012)
2012.
Manusia dan Lingkungan. isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2049493101.pdf (Diakses pada tanggal 10 Desember 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar